Apa Perbedaan Bisnis Properti dan Investasi Properti

Seringkali kita telah mencicil secara perlahan untuk memiliki properti dari usia muda. Tetapi, pernahkah Anda bingung mau diapakan properti yang sudah dimiliki? Apakah properti tersebut ingin dijadikan investasi atau lebih baik bisnis saja? Sebab, keduanya memang memiliki potensi yang tinggi, apalagi nilai properti yang selalu meningkat setiap tahunnya. 

Antara bisnis properti dan investasi properti memang sama-sama memiliki nilai jual yang tinggi jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Tetapi, sebenarnya investasi dan bisnis adalah dua hal yang berbeda. Agar tidak salah mengartikan, lebih baik Anda mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara bisnis properti dan investasi properti berikut ini.

Perbedaan Investasi Properti dan Bisnis Properti

Investasi properti adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam bidang properti untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi di masa depan. Seperti membeli tanah, lahan maupun bangunan. Jika Anda ingin fokus investasi properti, maka pastikan bahwa properti yang sudah dibeli tidak akan ditempati, melainkan hanya disimpan selama beberapa tahun saja. Investasi properti memang bersifat pasif, sebab tidak akan menghasilkan uang dalam kurung waktu yang dekat. Namun, ketika harga jual properti meningkat, keuntungan yang didapat akan berkali-kali lipat. 

Berbeda dengan investasi properti, bisnis properti dapat dilakukan jika Anda ingin menjual jasa ataupun barang yang berkaitan dengan properti. Misalnya saja, ketika Anda memiliki apartemen dan Anda membelinya hanya untuk menjual kepada pihak lain demi mendapatkan keuntungan. 

Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu apa tujuan awal Anda membeli properti. Apakah untuk mendapatkan keuntungan secara cepat atau menunggu hingga keuntungan bertambah selama kurun waktu tertentu. 

Perimbangan Bisnis Properti dan Investasi Properti

Setelah mengetahui mekanisme dari bisnis properti dan investasi properti, Anda hanya perlu memutuskan apa yang menjadi pertimbangan untuk memilih salah satunya. 

Jika Anda lebih memilih untuk melakukan investasi properti, maka perhatikan hal-hal berikut agar keuntungan Anda lebih maksimal.

  • Mengeluarkan modal yang kecil di awal.
  • Jika digunakan untuk bisnis, keuntungan yang didapat tidak terlalu besar. Namun, tingkat risiko nya akan lebih kecil.
  • Ada biaya tambahan jika ingin menginvestasikan properti, seperti biaya listrik, air, pajak bangunan dan yang lainnya. Biaya ini harus dikeluarkan secara rutin, tanpa adanya pemasukan sama sekali.

Sedangkan untuk bisnis properti, beberapa hal yang harus diperhatikan agar penghasilan yang didapat lebih maksimal yaitu:

  • Anda harus memiliki modal awal yang lebih besar.
  • Tingkat risiko lebih besar, maka dari itu Anda harus lebih aktif dan agresif mencari calon pembeli.
  • Keuntungan yang didapat semakin besar, melihat risikonya yang besar juga.
  • Biaya tambahan yang rutin dikeluarkan setiap bulannya dapat tercover dari penghasilan yang didapat dari bisnis properti. Sehingga, Anda pun tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya tambahan.

Dari beberapa pertimbangan diatas, dapat disimpulkan bahwa bisnis properti dan investasi properti dapat dijadikan sumber penghasilan tambahan. Namun, besar kecilnya keuntungan dipengaruhi oleh faktor risiko. 

Lalu, manakah yang lebih menguntungkan? Sebenarnya, jika Anda jeli, properti yang dimiliki dapat dijadikan investasi dan bisnis secara bersamaan. Misalnya saja, Anda telah mempunyai tabungan masa depan dan memiliki penghasilan pasti setiap bulannya maka Anda dapat memanfaatkan properti lebih maksimal. Seperti pada properti rumah, Anda bisa membuka warung sehingga ada penghasilan yang masuk dan investasi pun tetap berjalan dengan semestinya. Sama seperti apartemen, Anda dapat menyewakannya terlebih dahulu, sedangkan nilai investasinya tetap naik secara berkala. 

Silahkan pilih mana yang paling tepat untuk Anda.