
Aset tetap merupakan properti yang dimiliki oleh perusahaan saat menjalankan kegiatan bisnisnya. Jenis aset properti ini memiliki sifat yang jangka panjang, sehingga tidak akan bisa dilakukan proses lelang dalam kurun waktu yang dekat.
Ada beberapa contoh aset tetap yang bernilai sangat penting bagi perusahaan. Kira-kira, aset apa saja yang termasuk dalam aset tetap? Simak penjelasannya, berikut ini!
Aset tetap atau sering dikenal dengan istilah aktiva tetap adalah sebuah aset jangka panjang perusahaan yang akan dimanfaatkan dalam kegiatan operasional dan bisnis. Karena memiliki nilai dan peranan yang penting dalam proses bisnis, aset tetap diharapkan akan meningkatkan keuntungan finansial di masa depan, dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.
Jika dijelaskan secara sederhana, aset tetap adalah salah satu harta perusahaan yang dijadikan sumber keuntungan dalam proses bisnisnya.
Tidak semua jenis properti dapat masuk ke dalam kategori aset tetap, ada beberapa karakteristik properti yang dapat menjadi bagian dari aset tetap berdasarkan karakteristiknya di bawah ini:
Untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, aset yang termasuk dalam aset tetap harus bisa dimanfaatkan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Sebab, pada prinsipnya aset tetap merupakan aktiva tidak lancar yang dapat digunakan lebih dari satu tahun seperti pabrik dan peralatan (PP&E)
Aset yang dapat masuk ke dalam kategori aset tetap harus berupa aset yang tidak dapat disusutkan, kecuali tanah. Sebab, jika aset mengalami penyusutan maka hal tersebut menggambarkan depresiasi dan keausan saat digunakan.
Aset yang menjadi aset tetap dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menghasilkan keuntungan finansial di masa depan. Melalui pemanfaatan barang dan jasa, aset tetap akan menghasilkan pendapatan maksimal yang memiliki nilai lebih bagi perusahaan. Aset ini tidak diperkenankan untuk dijual kepada pelanggan maupun dijadikan untuk tujuan investasi.
Aset tetap dianggap menjadi salah satu aset yang tidak lancar bagi kepentingan neraca perusahaan dan tidak bisa dikonversi menjadi uang kas. Kalaupun bisa di ubah menjadi uang kas, memerlukan waktu dan proses yang cukup lama.
Adapun jenis-jenis aset yang termasuk ke dalam aset tetap melingkupi tanah, bangunan, kendaraan, alat, mesin, perangkat komputer, furniture dan juga pabrik. Jenis aset tetap di atas tidak memiliki sifat universal yang artinya kebutuhan aset tetap setiap perusahaan memiliki perbedaan.
Misalnya saja suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang dan jasa akan melakukan klasifikasi kendaraan yang dimilikinya ke dalam aset tetap. Namun, ternyata perusahaan yang melakukan produksi kendaraan harus mengklasifikasikan kendaraannya sesuai dengan persediaan yang ada. Maka dari itu lah, sifat bisnis menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan saat menentukan apa saja aset yang masuk ke dalam aset tetap.
Aset tetap merupakan suatu aset yang berperan penting bagi perusahaan. Selain untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, aset tetap juga menjadi perhatian penting bagi investor yang akan melakukan investasi di suatu perusahaan.
Bahkan, suatu perusahaan yang memiliki aset tetap dianggap perusahaan yang efisien dan memiliki pemahaman yang diperhatikan oleh investor karena berdampak besar bagi perkembangan perusahaan. Maka sebagai pemilik bisnis, penting untuk mengklasifikasikan aset tetap pada perusahaan.